Psikometri (1811404)

Assalamu'alaikum wrwb rekan-rekan yang berbahagia, semoga semua dalam keadaan sehat wal'afiat..aamiin, Kuliah ini membahas tentang pengukuran pada perilaku manusia. 

Psikometri atau pengukuran psikologis adalah cabang ilmu psikologi yang mendalami seluk beluk pengukuran dan analisis berbagai perbedaan antar individu (individual differences) sehingga dapat dikatakan bahwa psikometri mempelajari perbedaan antar individu dan antar kelompok. Tentunya psikometri berkaitan dengan tes dan pengukuran suatu subjek atau objek tertentu.

Istilah tes sedemikian populernya di berbagai kalangan masyarakat kita sehingga bukan lagi merupakan sesuatu yang asing. Boleh dikatakan hampir setiap orang pernah mendengar, membicarakan, atau bahkan pernah mengalami dikenai tes dalam situasi dan keperluan yang berbeda. Dalam buku ini. Kita menggunakan istilah tes dalam arti tes nonfisik atau dengan kata lain mengacu pada pengertian tes psikologis, yaitu tes yang dimaksudkan untuk mengungkap aspek-aspek psikologis dalam diri manusia.

 

Tes dan Pengukuran

Dilihat dari wujud fisiknya, suatu tes tidak lain daripada sekumpulan pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab dan/atau tugas yang harus dikerjakan yang akan memberikan informasi mengenai aspek psikologis tertentu berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan atau cara dan hasil subjek dalam melakukan tugas-tugas tersebut.

Dengan menekankan syarat kualitas utama, Anne Anastasi dalam bukunya Psychological Testing (1976) mengatakan bahwa tes pada dasarnya merupakan suatu pengukuran yang objektif dan standar terhadap sampel perilaku. Sedangkan Fredick G. Brown (1976) mengatakan bahwa tes adalah prosedur yang sistematik guna mengukur sampel perilaku seseorang. Tampaknya Brown mengganggap bahwa ciri sistematik itu telah mencapai cakupan pengertian objektif, standar, dan syarat-syarat kualitas lainnya.

Defenisi lainnya menurut Lee J. Cronbach yang dikemukakan dalam bukunya Essentials of psychological Testing (1970), yaitu “… a systematic procedure for observing a person’s behavior and describing it with the end a numerical scale or a category system”. Numerik dalam bentuk angka, misalnya dalam kontinum 1-5, sedangkan dalam sistem kategorisasi yaitu penggolongan atau pengkategorisasian, missal: rendah, sedang, tinggi.